Pages

Subscribe:

Featured Posts

Saturday, December 5, 2009

Mengetes Power Supply

Pastikan komputer dalam keadaan off dan tidak terhubung ke listrik. Lepas semua kabel Power Supply dari semua perangkat seperti Motherboard, HDD,Floppy,dll.

Cara mengetesnya adalah sebagai berikut:
1. Potong sebuah kawat ya kira-kira ukuran 6 cm.
2. Hubungkan PS ke listrik
3. Dengan potongan kawat tersebut hubungkan kabel yang berwarna hijau dengan kabel berwarna hitam (dishoot)
4. Perhatikan kipas (fan) PS anda.
5. Apabila kipas hidup maka PSnya baik.
6. Apabila kipas mati. Maka segera ganti PS anda.
7. Apabila PS mati ganti saja yang baru ngapain diservis karena harga service sama saja dengan beli baru.
Read More..

Monday, November 23, 2009

Mengebor Bensin di Kebun Singkong

Tujuh tahun terakhir Zaenal Arifin rutin mengolah 1,5 ton singkong segar per hari menjadi keripik. Hasilnya 600kg keripik ia jual ke beberapa daerah di Pulau Jawa, Bali, dan Lampung. Selain keripik, singkong juga sering diolah menjadi tapai. Begitulah secara turun-temurun anggota famili Euphorbiaceae itu dimanfaatkan. Namun, setahun terakhir singkong juga mengisi tangki-tangki motor dan mobil. Kendaraan itu melaju dengan bahan bakar singkong.

Singkong diolah menjadi bioetanol, pengganti premium. Menurut Dr Ir Tatang H Soerawidjaja, dari Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), singkong salah satu sumber pati. Pati senyawa karbohidrat kompleks. Sebelum difermentasi, pati diubah menjadi glukosa, karbohidrat yang lebih sederhana. Untuk mengurai pati, perlu bantuan cendawan Aspergillus sp. Cendawan itu menghasilkan enzim alfamilase dan glukoamilase yang berperan mengurai pati menjadi glukosa alias gula sederhana. Setelah menjadi gula, baru difermentasi menjadi etanol.

Lalu, bagaimana cara mengolah singkong menjadi etanol? Berikut langkah-langkah pembuatan bioetanol berbahan singkong yang diterapkan Tatang H Soerawidjaja.

Pengolahan berikut ini berkapasitas 10 liter per hari. Cara Tatang Membuat Bensin:

1. Kupas 125 kg singkong segar, semua jenis dapat dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.

2. Keringkan singkong yang telah dicacah hingga kadar air maksimal 16%. Persis singkong yang dikeringkan menjadi gaplek. Tujuannya agar lebih awet sehingga produsen dapat menyimpan sebagai cadangan bahan baku.

3. Masukkan 25 kg gaplek ke dalam tangki stainless steel berkapasitas 120 liter, lalu tambahkan air hingga mencapai volume 100 liter. Panaskan gaplek hingga 100oC selama 0,5 jam. Aduk rebusan gaplek sampai menjadi bubur dan mengental.

4. Dinginkan bubur gaplek, lalu masukkan ke dalam tangki sakarifi kasi. Sakarifikasi adalah proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin, masukkan cendawan Aspergillus yang akan memecah pati menjadi glukosa. Untuk menguraikan 100 liter bubur pati singkong, perlu 10 liter larutan cendawan Aspergillus atau 10% dari total bubur. Konsentrasi cendawan mencapai 100-juta sel/ml. Sebelum digunakan, Aspergillus dikulturkan pada bubur gaplek yang telah dimasak tadi agar adaptif dengan sifat kimia bubur gaplek. Cendawan berkembang biak dan bekerja mengurai pati.

5. Dua jam kemudian, bubur gaplek berubah menjadi 2 lapisan: air dan endapan gula. Aduk kembali pati yang sudah menjadi gula itu, lalu masukkan ke dalam tangki fermentasi. Namun, sebelum difermentasi pastikan kadar gula larutan pati maksimal 17-18%. Itu adalah kadar gula maksimum yang disukai bakteri Saccharomyces untuk hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alkohol. Jika kadar gula lebih tinggi, tambahkan air hingga mencapai kadar yang diinginkan. Bila sebaliknya, tambahkan larutan gula pasir agar mencapai kadar gula maksimum.

6. Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan Saccharomyces bekerja mengurai glukosa lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob alias tidak membutuhkan oksigen. Agar fermentasi optimal, jaga suhu pada 28-32oC dan pH 4,5-5,5.

7. Setelah 2-3 hari, larutan pati berubah menjadi 3 lapisan. Lapisan terbawah berupa endapan protein. Di atasnya air, dan etanol. Hasil fermentasi itu disebut bir yang mengandung 6-12% etanol.

8. Sedot larutan etanol dengan selang plastik melalui kertas saring berukuran 1 mikron untuk menyaring endapan protein.

9. Meski telah disaring, etanol masih bercampur air. Untuk memisahkannya, lakukan destilasi atau penyulingan. Panaskan campuran air dan etanol pada suhu 78oC atau setara titik didih etanol. Pada suhu itu etanol lebih dulu menguap ketimbang air yang bertitik didih 100oC. Uap etanol dialirkan melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.

10. Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larut, diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut etanol kering. Oleh sebab itu, perlu destilasi absorbent. Etanol 95% itu dipanaskan 100oC. Pada suhu itu, etanol dan air menguap. Uap keduanya kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99% yang siap dicampur dengan bensin. Sepuluh liter etanol 99%, membutuhkan 120-130 liter bir yang dihasilkan dari 25 kg gaplek. (Imam Wiguna) (sumber: trubus)
Read More..

Sunday, November 22, 2009

NetMeeting - Remote desktop sharing is disable



Solution:
Your Configuration and manually delete the following entries:
[HLKM\System\CurrentControlSet\-Services\mnmdd\Enum\0]
[HLKM\System\CurrentControlSet\-Services\mnmdd\Enum\Count]
[HLKM\System\CurrentControlSet\-Services\mnmdd\Enum\NextInstan-ce]
Read More..

Friday, November 20, 2009

Modify the Windows XP System Properties logo

The Windows XP System Properties logo is often changed by computer manufacturers. Hardware vendors use this general system information dialog to brand your computer with their own logo and support contact information.

In this tip you can learn how you can insert your own logo in the system properties dialog and complete it with your own contact information.

To invoke the system properties dialog, click the Start button, right-click "My Computer" and select "Properties".

This will open up your general system information dialog. On our Fujitsu-Siemens Amilo Pro laptop, the Windows XP System Properties logo looks like this :



If you want to put your own graphic in there, you should create your image in a .bmp graphic file. It's also a good idea to create this bitmap image with the same background shade of gray (RGB: 192, 192, 192) used in the Properties dialog. Otherwise, you risk letting Windows make its own judgments regarding color contrast and background shading.


The next thing to consider is the image size. The system properties dialog only offers enough real estate for an image of about 180 (wide) x120 (high) pixels. Make sure that you can fit your logo in this area.

Once you have created your logo and saved it as a .bmp file, copy it over to the system32 subfolder of your Windows system folder. If you don't know where your system folder is :
Click the Start button and select "Run"
In the "open" field, enter "cmd" (without the quotes) and click ok
Windows will open up a dos command window
In the command window, type "set system" (without the quotes)
Look for the line that contains "SystemRoot", this is where your system directory is (generally, the Windows XP system folder is c:\windows)

Now that you know where your system folder is, copy your logo image file over to the system32 subfolder of your system folder. Then rename your logo image file to oemlogo.bmp

Additionally you can create a new file in this same folder and name the new file oeminfo.ini

In this file you can enter your contact information like in the example below :

[General]
Manufacturer=Windows Help Central
Model=ShowCase

[Support Information]
Line1=" "
Line2=" For support, sales, upgrades or questions:"
Line3=""
Line4=" Some text to demonstrate the XP System Properties logo"
Line5=" Windows XP Tips and Tricks "
Line6=" yadayada"
Line7=""
Line8=" +1 (888) 888-888 (voice)"
Line9=" +1 (888) 888-889 (fax)"
Line10=""
Line11=""
Line12=" http://www.windows-help-central.com/"

Save and close the file and you are ready. From now on, if someone opens up the system properties dialog, your own Windows XP System Properties logo is in there.



And if someone clicks the "Support Information" button :


source: http://www.windows-help-central.com
Read More..

Remove Shared Documents

1. Open Regedit(Start- Run- Regedit) and navigate to HKEY_LOCAL_MACHINE SOFTWARE Microsoft Windows CurrentVersion Explorer My Computer NameSpace DelegateFolders
2. There will see a sub-key named {59031a47-3f72-44a7-89c5-5595fe6b30ee}.
3. By Deleting this you can remove the 'Other Files stored on This Computer' group.
Read More..

Disable CD Autorun

1) Click Start, Run and enter GPEDIT.MSC
2) Go to Computer Configuration, Administrative Templates, System.
3) Locate the entry for Turn autoplay off and modify it as you desire.
Read More..

Thursday, November 19, 2009

Delete icon Recyle Bin on desktop

1. Click [Start] - [Run] type "regedit"
2. Find HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Desktop\NameSpace\{645FF040-5081-101B-9F08-00AA002F954E},delete items "{645FF040-5081-101B-9F08-00AA002F954E}"
3. Start-run type "gpedit.msc"
4. Select
[User Configuration]- [Desktop] - [Remove recyle bin icon from desktop], click right mouse and select [properties], select "Enable" and click "OK"

5. Restart Read More..

Wednesday, November 18, 2009

Tersenyum Sejenak

Senyum itu milik bersama, bukan monopoli orang berpunya sehingga orang papa tidak kebagian jatah, bukan kekhususan orang berharta sehingga orang miskin tidak mendapatkannya, bukan keistimewaan orang berpangkat sehingga orang rendah dilarang melupakannya, siapa pun bisa tersenyum, senyum karena kelucuan orang lain atau kekonyolannya atau senyum karena menertawakan diri sendiri.

Senyum itu sehat, siapa yang memungkiri manfaat senyum, siapa yang menafikan dampat positifnya dan siapa yang menutup mata dari kemaslahatannya, senyum menurunkan ketegangan saraf otak, senyum melemaskan otot tubuh yang kaku dan senyum membuat wajah terlihat ramah, bahkan terkadang senyum merupakan sebuah jawaban dari sebuah pertanyaan atau respon dari sebuah kejadian. Namun demikian tidak berarti bahwa Anda bisa tersenyum sendiri, karena dalam kondisi ini Anda bisa dikira kurang waras atau pandir.

Yang unik, ketika seseorang tersenyum sendiri, dia bisa disangka bahlul, pandir, dungu dan semacamnya, namun terkadang justru kita bisa dibuat tersenyum oleh kepandiran atau kedunguan, coba Anda baca yang berikut.


Seorang bapak yang pandir berkata kepada anaknya yang juga pandiri, “Apakah kamu masih ingat hari apa kita Shalat Jum’at di masjid al-Furqan?” Anaknya menjawab, “Aku lupa wahai ayah, namun sepertinya hari Selasa.” Maka bapak berkata, “Kamu benar anakku, aku juga masih ingat bahwa hari itu adalah hari Selasa.”

Seorang laki-laki pandir membeli sepuluh ekor unta, pulang dari pasar dia mengendarai satu dari sepuluh unta tersebut dan dia berjalan di depan, di tengah jalan dia berhenti, dia menoleh ke belakang, dia menghitung jumlah unta, ternyata cuma sembilan ekor, lalu dia turun dari unta yang dia kendarai dan menghitung ulang, ternyata jumlahnya sepuluh, maka dia berkata, “Lebih baik aku berjalan kaki sehingga untaku tidak hilang satu.”

Seorang laki-laki pandiri mempunyai bagian setengah rumah, dia berkata, “Aku akan menjual bagian setengahku sehingga aku bisa membeli setengah yang lain dan aku pun mempunyai rumah utuh.”

Kabilah Rasib berselisih dengan Kabilah Thafawah karena memperebutkan seorang laki-laki, masing-masing kedua kabilah itu mengklaim bahwa laki-laki itu berasal darinya, kemudian mereka sepakat untuk berhakim kepada seorang laki-laki pertama yang datang kepada mereka, ternyata yang datang adalah laki-laki pandir, setelah mereka menyampaikan persoalan, laki-laki yang mereka jadikan sebagai hakim ini berkata, “Lemparkan laki-laki yang kalian perebutkan itu ke laut, jika dia tenggelam maka dia dari kabilah Rasib, namun jika dia terapung maka dia dari kabilah Thafawah.” -Rasib dalam bahasa Arab berarti tenggelam dan Thawafah berarti terapung- Lalu laki-laki yang diperebutkan itu kabur sambil berkata, “Aku tidak mau menjadi anggota dua kabilah itu.”

Seorang laki-laki mempekerjakan seekor keledai untuk memutar sebuah penggilingan, dia meletakkan lonceng di leher keledai itu, seorang temannya datang menghampiri, dia bertanya, “Mengapa aku melihat lonceng di leher keledaimu?” Laki-laki itu menjawab, “Terkadang aku malas mengawasi keledai ini dan terkadang aku pun mengantuk, ketika aku tidak mendengar gemerincing lonceng maka aku tahu bahwa keledai itu berhenti, aku pun berteriak atau mencambukkanya sehingga dia kembali berjalan.” Temannya berkata, “Bagaimana kalau keledaimu itu berhenti ketika kamu sedang malas mengawasi atau mengantuk dan ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja?” Maka laki-laki itu berkata, “Kalau keledai itu sampai melakukan itu maka dia bukan keledai.”

Seorang laki-laki pandiri meronce kalung dari tulang dan biji-bijian, lalu dia mengalungkannya di lehernya, dia ditanya mengapa melakukan itu, maka dia menjawab, “Dengan kalung ini aku bisa mengenali diriku. Dengan kalung ini aku mengetahui diriku.” Suatu hari laki-laki ini tertidur, saudaranya menghampirinya dan mengambil kalung itu lalu memakainya. Ketika pemiliknya bangun, dia mencari-cari kalungnya dan menemukannya di leher saudaranya, maka dia berkata, “Wahai saudaraku, kamu adalah aku, lalu siapa aku?”(alsofwah)
Read More..

Monday, November 16, 2009

Membuat Kompor Tenaga Matahari

Matahari adalah sumber energy terbesar dan utama bagi kehidupan kita, kita dapat memanen energy matahari secara cuma-cuma dan dengan teknologi yang sederhana. Indonesia sebagai negara yang terletak tepat dibawah garis katulistiwa mempunyai periode untuk memanen matahari lebih besar baik secara kuantitas maupun kualitasnya dibanding dengan kawasan yang tidak dilintasi oleh garis katulistiwa, oleh karena itu penggunaan energy matahari dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang paling “dekat” untuk bisa kita manfaatkan sebagai sumber energy untuk memasak sehari-hari disaat harga minyak tanah, gas dan kayu yang terus naik.

1. Ada berbagai macam jenis kompor matahari yang dapat kita gunakan untuk “memanen” energy matahari, diantaranya;
Box cooker, kebanyakan dari kompor matahari jenis ini digunakan oleh sector rumah tangga di India.



2. Parabolic/concentrator cooker, didesain sebagai konsentrator jenis ini dapat menghasilkan temperature panas yang sangat tinggi seperti api, sehingga sangat bahaya dan membutuhkan perhatian yang ekstra dalam penggunaannya. Biasanya digunakan untuk memasak dalam skala besar, dan pengguna kompor jenis ini kebanyakan di negara China.



3. Kombinasi antara parabolic cooker dengan box cooker atau sering disebut panel cooker, kompor jenis ini yang paling banyak digunakan karena memiliki berbagai keunggulan, diantaranya adalah temperature yang dihasilkan tidak sepanas kompor parabolic sehingga relative aman, bentuknya yang flat juga aman bagi mata kita (karena biasanya kompor parabolik memantulkan cahaya matahari yang berbahaya bagi mata), mudah diproduksi dengan teknologi sederhana dan biaya yang murah, serta mudah dibawa dan disimpan. Dalam artikel kali ini akan disuguhkan bagaimana membuat kompor tenaga matahari jenis kombinasi ini.


Bagaimana cara membuatnya?

Alat dan bahan yang harus disediakan:
1. Karton tebal, ukuran 0,9 x 1,2 meter.
2. Alumunium foil, ukuran 0,3 x 3 meter.
3. Lem.
4. Gunting atau cutter.
5. Pensil dan penggaris

Kemudian bentuk kertas karton menjadi pola seperti di bawah ini;



Pastikan bahwa pola yang anda bentuk seperti pada gambar diatas, setelah pola terbentuk kemudian lapisi dengan aluminium foil dengan lem yang sudah dipersiapkan, dan jangan lupa buat dua lubang pengaitnya seperti di gambar pola sebagai tempat pengait untuk bagian kolektor sinar matahari. Setelah dipastikan alumunium foil yang disatukan dengan kertas karton telah benar-benar menempel dengan baik kemudian rangkai kompor seperti gambar di bawah ini.



Setelah kompor terangkai dengan sempurna langkah selanjutnya adalah mempersiapkan wadah untuk memasak makanan, pastikan panci yang kita jadikan sebagai tempat memasak berwarna hitam, karena warna hitam dapat menyerap panas dengan baik. Kemudian untuk mengoptimalkan panas yang terserap dan menghindari panas terbuang, dalam proses memasak sebaiknya kita gunakan plastik untuk membungkus panci tersebut. Menurut Dr. Steven Jones dari Brigham Young University, agar lebih optimal dalam memasak akan lebih baik jika dibuatkan tatakan untuk panci yang akan kita letakkan di dalam kompor, tatakan dibuat dengan ketinggian 6 cm seperti pada gambar dibawah, dengan maksud untuk mengoptimalkan cahaya matahari yang dipantulkan baik dari atas, samping maupun dari bawah panci.



Selamnat mencoba!..
Read More..

Emas Sebagai Penangkal Inflasi

Banyak orang percaya emas adalah produk investasi yang bisa menangkal inflasi. Dan memang, sejarah membuktikan emas akan diborong orang apabila terjadi kepanikan yang bisa membahayakan ekonomi negara, seperti inflasi tinggi, krisis keuangan, atau perang.

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Inflasi bisa menggerogoti uang Anda. Kalau asumsi inflasi 15 persen/tahun, maka harga barang & jasa yang sekarang bernilai Rp 5 juta, akan menjadi Rp 10,06 juta atau dua kali lipat pada tahun ke-6, dan Rp 15,3 juta atau tiga kali lipat pada tahun ke-9, dan seterusnya.

Menurut keparahannya, ada tiga tipe inflasi:
1. Inflasi Moderat, yaitu apabila laju inflasi hanya berada di bawah dua digit per tahun (di bawah 10 persen) 

2. Inflasi Ganas, yaitu apabila laju inflasi berada pada dua digit per tahun (10 persen - 99 persen)

3. Inflasi Hiper, yaitu apabila laju inflasi berada pada tiga digit per tahun (100 persen atau lebih)

Tulisan ini akan membahas tentang apa yang bisa Anda lakukan agar bisa menghadapi inflasi. Bila Anda bukan termasuk pengambil keputusan di pemerintahan, Anda mungkin tidak bisa ikut menurunkan tingkat inflasi. Yang bisa Anda lakukan sebagai individu, hanyalah bagaimana agar Anda bisa mengambil ‘keuntungan’ dari terjadinya inflasi tersebut. Bagaimana caranya? Saya menyarankan agar Anda melakukan investasi pada instrumen yang akan naik pesat apabila terjadi inflasi tinggi. Apa itu? Emas.
Ketika Cina diserbu Jepang pada masa Perang Dunia, rakyat Cina panik dan mereka berbondong-bondong menyerbu emas sehingga harga emas naik luar biasa. Di Indonesia, pada saat terjadi rush kebutuhan pokok di pasar swalayan pada 8 Januari 1998 (pagi hari sebelum pengumuman APBN oleh Presiden Suharto di hadapan DPR), harga emas juga langsung melonjak. Dalam selang satu dua hari saja, harga emas langsung naik kurang lebih sebanyak 1,5 kali. Dan harga tersebut, walaupun secara fluktuatif, cenderung naik terus waktu itu –sebelum akhirnya turun lagi ketika inflasi kembali berada di bawah dua digit.

Fakta membuktikan, bila terjadi inflasi tinggi, harga emas akan naik lebih tinggi daripada inflasi. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi kenaikan harga emas. Statistik menunjukkan bahwa bila inflasi mencapai 10 persen, maka emas akan naik 13 persen. Bila inflasi 20 persen, maka emas akan naik 30 persen. Tetapi bila inflasi 100 persen, maka emas Anda akan naik 200 persen. Inilah kenapa Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam bentuk emas. Ini karena emas dipercaya sebagai investasi penangkal inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin baik kenaikan nilai emas yang Anda miliki. Tetapi, patut dicatat bahwa harga emas akan cenderung konstan bila laju inflasi rendah, bahkan cenderung sedikit menurun apabila laju inflasi di bawah dua digit. Jadi, emas hanya akan bagus bila terjadi inflasi moderat (dua digit), dan akan lebih bagus lagi bila terjadi inflasi hiper (tiga digit). Investasi emas

Emas tersedia dalam beberapa pilihan. Beberapa di antaranya yang paling dikenal adalah emas perhiasan dan emas batangan. Satu yang juga mulai populer di Indonesia adalah koin emas.

Bila Anda berinvestasi emas untuk jangka pendek, biasanya akan sulit mendapatkan keuntungan kalau bentuknya emas perhiasan. Ini karena kalau Anda datang ke toko dan membeli emas perhiasan, Anda harus membayar harga emas plus ongkos pembuatannya. Nah, ketika suatu saat Anda menjualnya kembali, maka toko tidak akan mau membayar ongkos pembuatan dari perhiasan emas tersebut. Ia hanya akan membayar harga emasnya saja. Malah, masih untung sebetulnya kalau toko mau menerima emas perhiasan Anda. Beberapa toko kadang-kadang menolak penjualan emas perhiasan dari masyarakat. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah karena mereka takut kalau-kalau emas perhiasan itu tidak laku lagi apabila dijual. Jadi, kalaupun mereka membelinya lagi, mereka harus melebur emas tersebut.

Karena itu, investasi dalam bentuk emas perhiasan lebih untung kalau disimpan untuk jangka panjang. Karena biasanya harga emas Anda sudah naik jauh dibanding ketika Anda membelinya.

Emas perhiasan tersedia dalam berbagai macam karat, di antaranya 18 - 24 karat. Untuk investasi, alangkah baiknya bila Anda memilih emas perhiasan senilai 24 karat. Ini karena kemungkinan emas perhiasan Anda bisa dijual kembali jauh lebih besar dibanding emas perhiasan yang 18 karat. Sekali lagi, investasi dalam bentuk emas perhiasan biasanya baru akan memberikan hasil yang menguntungkan dalam jangka panjang, bukan jangka pendek.

Investasi emas yang menurut saya cukup baik adalah investasi emas dalam bentuk batangan (emas logam mulia). Emas ini cukup baik bila dijadikan investasi, dan siapapun tak menyangkal bahwa emas batangan -berbeda dengan emas perhiasan- mudah untuk dijual kembali. Selain itu, emas batangan tidak meminta ongkos pembuatan seperti halnya emas perhiasan. Karena itu, bila Anda ingin melakukan investasi emas, maka tak ada salahnya Anda mempertimbangkan investasi dalam bentuk emas batangan.

Lainnya adalah Koin Emas ONH (ongkos naik haji). Maksudnya, dari koin emas ini diharapkan bisa sebagai alternatif investasi bagi mereka yang ingin menabung untuk mempersiapkan biaya ibadah Haji.

Penamaan ONH ini sebetulnya hanya taktik pemasaran saja. Kenyataannya, walau namanya Koin Emas ONH, tetapi investasi ini sama saja dengan investasi emas lainnya karena harga emasnya sama saja. Harganya sama dengan harga emas yang mengikuti harga mata uang asing (dolar AS), dan aman terhadap inflasi. Artinya, orang yang tidak beragama Islam sekalipun bisa berinvestasi dalam Koin Emas ONH ini karena sebetulnya investasi ini sama saja dengan investasi emas lainnya. Bahkan, penamaan ONH pada Koin Emas tersebut sebetulnya akan sangat menguntungkan pemegangnya, karena emas tersebut akan lebih memiliki positioning yang lebih baik dalam pemasarannya.

Koin Emas ONH dapat dibeli dan dijual kembali di cabang-cabang PT Pegadaian di seluruh Indonesia, toko emas, dan unit pengolahan dan pemurnian logam mulia PT Aneka Tambang Tbk. Ukurannya mulai dari berat 1, 5, dan 10 gram.
Read More..

Mengusir Nyamuk

Bingung mengatasi nyamuk di rumah… nah ini ada tips bagus untuk mengusir nyamuk di rumah anda. Yaitu dengan meletakkan tanaman yang tidak disukai nyamuk di salah satu sudut rumah anda atau di pekarangan. Tanaman apa sajakah itu?

Lavender

Tumbuhan lavender kerap kali digunakan sebagai bahan dasar lotion anti nyamuk. Bunga lavender memiliki aroma yang sangat harum. Tak perlu diproses menjadi pelembab kulit, cukup gosokkan bunga ini ke tubuh, dijamin nyamuk tak ada yang mau nempel dengan kulitmu.

Akar Wangi

Tumbuhan akar wangi dapat mengendalikan populasi nyamuk deman berdarah. Nyamuk demam berdarah konon sangat takut menghadapi tumbuhan akar wangi. Bau ngengat yang keluar dari tumbuhan ini cukup mematikan untuk nyamuk jenis itu.

Suren

Jika anda memiliki lahan pekarangan luas dan dipenuhi dengan pepohonan, ada bagusnya anda menanam tumbuhan suren. Tanaman ini terbukti sangat ampuh mengusir nyamuk. Tumbuhan yang bentuknya pohon berukuran 20 m ini memiliki daun dan kulit kayu yang beraroma tajam. Para petani kerap menanam suren di ladang-ladang pesawahan mereka, suren dipercaya juga dapat mengusir hama serangga tanaman.

Zodia

Tanaman Zodia adalah tumbuhan yang paling favorit sebagai pengusir nyamuk. Tanaman ini memiliki kandungan evodiamine dan rutaecarpine yang tak disukai serangga. Zat tersebut menghasilkan aroma yang tajam, jika tertiup angin aroma itu mudah sekali tersebar ke seluruh ruangan. Ada baiknya anda menanam zodia dalam pot dan meletakkannya di salah satu sudut ruangan anda. Ruangan anda bebas nyamuk deh.

Geranium

Tanaman jenis perdu ini memiliki aroma yang cukup harum namun tidak disukai serangga. Pasalnya tanaman yang memiliki kandungan zat geraniol dan sitronelol ini bersifat antiseptik. Selain berkhasiat mengusir nyamuk, tanaman ini bisa menjadi penghijau ruangan anda. Bentuknya yang indah bisa menjadikan tanaman ini sebagai media relaksasi mata.

Selasih

Yang terakhir adalah tanaman selasih. Selasih dipercaya mengeluarkan aroma yang cukup tajam bagi serangga. Tanaman ini paling cocok berada di dalam rumah. Letakkan sedikit lama dalam ruangan akan lebih membantu pengusiran nyamuk di rumah anda.
Read More..

Friday, November 13, 2009

Budidaya Tanaman Jamur Merang


I. SYARAT PERTUMBUHAN

1.1. Iklim

a) Lokasi penanaman jamur harus terlindung dari angin yang kencang, (angin laut yang terlalu kencang akan menghasilkan jamur yang rusak).
b) Jamur merang sangat dipengaruhi oleh banyaknya curah hujan. Bila curah hujan tinggi atau intensitas cahaya matahari terlalu tinggi, maka produksi jamur akan rendah, namun apabila cuaca berawan (kelembaban dan suhu udara tinggi) produksi jamur merang akan tinggi.
c) Dalam budidaya jamur dibutuhkan cahaya matahari secara tidak langsung. Karena itu bila lokasi terlalu panas sirkulasi udara di sekitarnya harus baik.
d) Jamur merang merupakan jamur tropika dan sub tropika yang membutuhkan suhu udara yang cukup tinggi untuk pertumbuhannya. Suhu udara minimum udara yang dibutuhkan antara 20-28 derajat C, bila suhu udara turun hingga di bawah 20 derajat C maka jamur merang tidak akan berproduksi, walupun tumbuh hanya sampai stadia kancing, jamur akan mati atau busuk.
e) Kelembaban udara merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam pertumbuhan jamur. Umumnya kelembaban udara yang dibutuhkan sekitar 80-90%.

1.2. Media Tanam

a) Lokasi dekat sumber air dan tanah memiliki sirkulasi air baik.
b) Tanah subur banyak mengandung organik.
c) Tanah tidak terlalu padat, (yang baik adalah lempung berpasir)
d) Untuk produksi jamur yang tidak besar tanah di kebun dapat digunakan, sedangkan untuk produksi skala besar, daerah pesawahan adalah lokasi yang terbaik.

1.3. Ketinggian Tempat

Tanaman jamur merang dapat tumbuh baik pada daratan rendah sampai sedang.



II. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

2.1. Pembibitan

2.1.1. Persyaratan Bibit

a) Bibit yang baik adalah bibit yang miseliumnya tumbuh merata keseluruh media tumbuh. Hindari bibit dengan miselium terlalu padat, atau terlalu tipis dan jarang.
b) Pertumbuhan miselium bibit tidak boleh menunjukan pertumbuhan yang bersifat sektoritas (pengelompokkan pertumbuhan miselium dalam media tumbuh)
c) Jangan gunakan bibit yang menampakkan tidak adanya pertumbuhan miselium pada beberapa bagian media tumbuh. Ini menujukkan bahwa bibit telah terkena kontaminasi.
d) Gunakan bibit jamur siap tanam yang baik kualitasnya tidak terlalu muda (tidak ada spora berwarna merah jambu) atau terlalu tua (umumnya bibit lebih dari 2 bulan)
e) Gunakan bibit siap tanam berumur lebih dari 2 minggu hingga 5 minggu setelah inokulasi.
f) Apabila kita membeli bibit, belilah bibit yang diketahui tanggal inokulasinya. Bibit berumur lebih dari 4 minggu setelah inokulasi (tanam) adalah bibit yang kadaluarsa.
g) Bibit siap tanam jamur merang tidak boleh disimpan dalam refrigator (lemari es) atau inkubator bertemperatur rendah.
h) Satu botol/kantong plastik bibit telah dibuka, maka seluruh bibit harus digunakan (untuk menghindari kontaminasi).
i) Jangan gunakan bibit sisa (yang disimpan kembali), karena akan menggangu pertumbuhan jamur.

2.1.2. Penyiapan Bibit

a) Peralatan dan bahan yang diperlukan:
1. Kompor digunakan untuk sterilisasi.
2. Autoklaf: menyerupai alat perebus beras/penanak nasi dengan diberi tambahan alat manometer (alat pengukur besar tekanan uap) digunakan untuk tempat bahan yang disterilkan. Dalam hal ini bisa dipakai “dandang soblog” yaitu alat perebus /penanak nasi dari almunium.
3. pH meter untuk mengontrol keasaman bahan yang disterilkan (media bibit).
4. pH meter dan termometer untuk mengontrol suhu.
5. Bahan bahan yang diperlukan :
(a) Untuk pembuatan biakan murni
- Tabung reaksi, berupa tabung gelas dengan penutup dari kapas
- Media agar (berasal dari rumput laut atau dibeli di toko)
- Sari buncis, taoge, katul dan gula
- Almari es untuk penyimpanan
(b) Untuk pembuatan bahan starter I/II (bahan awal atau bahan dasar), dibutuhkan:
- Gandum (sorgum sp) atau cantel (sorgum vulgare) banyak digunakan karena murah.
- CaCO3 (kapur mati)
- Gips dan katul
(c) Untuk pembuatan bahan spawning (bahan tanam), dipergunakan bahan seperti bahan starter, lebih murah bila medianya diganti dari merang atau dari jerami (bisa ditambah serbuk gergaji). Sebagai tempatnya, berupa botol bisa diganti dengan kantong plastik yang tebal.

b) Kamar enting atau laborat kecil
Arti mengenting pada botani tumbuhan tingkat tinggi ialah menyambung/okulasi, tetapi pada ilmu mikrobiologi meng-enting diartikan menumbuhkan suatu jasad (renik) ke dalam suatu media tertentu.
Sedangkan kontaminasi diartikan tumbuhnya suatu jasad (renik) pada suatu media tanpa kita kehendaki. Misalnya tumbuh Coprinus (jamur padi liar) atau penicilium pada media merang/cantel. Untuk mencegah kontaminasi, diperlukan suatu ruangan untuk menumbuhkan jasad, yang bebas dari jasad lain disebut kamar enting.
Kamar enting ini hendaknya khusus, bersih dan bebas dari jasad yang merugikan. Sehingga tiap kali kita akan meng-enting ruangan disemprot larutan formaldehyde 2-5%. Sedangkan manusianya yang meng-enting dan masuk ruangan, disemprot formalin dengan kadar lebih rendah, ataupun mandi dengan sabun pencuci hama (karbol).
Kamar enting dilengkapi dengan kamar tambahan untuk penyimpanan bibit, almari es dll, pada kamar tersebut dilengkapi peralatan laborat misalnya: rak bibit dan botol, meja dan kursi untuk tempat meng-enting dengan peralatannya, (misalnya pinset, pisau kecil, lap, bahan desinfektans dll).
Untuk tempat yang lebih sederhana, tempat meng-enting dibuat dari tempat yang lebih kecil, misalnya almari khusus (bak) asal tangan peng-enting dan botol serta medianya bisa masuk ke dalam ruangan kecil sehingga ruangan tersebut dapat dibersihkan dari semua jasad renik. Ruangan/almari khusus ditutup dari kelambu kain dan mendapat sinar/cahaya yang terang. Atau setiap kamar dijadikan kamar enting, asal bebas dari jasad yang tidak dihendaki, (bentuknya sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata). Maka diperlukan obat pemberantas hama/penyakit, misalnya disinfektans (sublimat)

c) Pembuatan bibit
1. Secara sederhana
Jamur berkembang tidak hanya melalui spora, dari bagian lainpun bisa (tangkai/batang atau bagian tubuh lainnya). Ambilah jamur yang belum mekar dan iris halus-halus. Irisan itu dicampur abu sekam dengan perbandingan: jamur 3 bagian, abu sekam 6 bagian dan sekam 2 bagian. Campuran ditaruh di bak dan disirami sampai basah kemudian ditutup dengan daun pisang. Sesudah itu disimpan ditempat dingin dan bersih. Berhasil/tidak sistem ini tergantung bersihnya tempat serta ruangan yang digunakan sebagai tempat pembibitan.
2. Pembiakan secara mikrobiologis
(a) Pembuatan biakan murni (biang)
Untuk pembuatan biang diperlukan ketelitian, kebersihan dan bersifat ilmiah. Yang harus diperhatikan ialah: kebersihan pisaunya, jamur yang akan diiris bersih dari bakteri, meng-enting harus di kamar enting yang sudah disemprot desinfektan terlebih dahulu. Body jamur yang telah diiris di kamar entingkan ke dalam media ‘agar’ yang telah diberi adonan sari buncis dan taoge. Sari buncis dan taoge ini, dimaksudkan sebagai media yang mempunyai zat tumbuh untuk pengembangbiakan bakteri/mikro-organisme. Sebagai penentuan jumlah taoge, buncis (atau kalau diganti katul+gula) dan agarnya, bukanlah perbandingan beratnya, namun yang penting asal keasaman larutan tidak di bawah 7 (pH=7-7,2). Spora yang telah tumbuh dalam media (ditabung reaksi) tersebut, disebut biakan murni. Biakan murni dapat bertahan bertahun-tahun bila disimpan dalam almari es.
(b) Pembuatan bahan starter I atau starter II.
Untuk memperbanyak bibit dari biakan murni, dibuatlah bahan starter I/II, diperlukan bahan: cantel/gandum/jagung ditambah CaCO3 gips dan katul. Untuk pembuatan bahan starter I/II, pada hakekatnya sama dengan pembuatan bahan spawning (bahan tanam) hanya pada pembuatan bahan starter pengambilan bahan-bahannya diperhalus dan diperkecil.
(c) Pembuatan bahan spawning
Untuk membuat bahan spawning (starter) yang siap di enting maka diperlukan 2 kali sterilisasi bahannya.
Sterilisasi I: memanaskan bahan media yaitu cantell selama ½ jam dengan tekanan puncak 1,1 atm. Selama 5 menit. Merebusnya di tempat autoklaf, bila digunakan media gandum, tekanan puncak 1,1 atm selama 7 menit
Setelah bahan tersebut di tus (dituntaskan airnya) baru ditambah campuran: CaCO3 6% gips 2% dan katul 3%. Bila campuran bahan dan media telah dimasukan ke botol, bisa dilakukan sterilisasi yang ke II. Sterilisasi yang ke II ini berlangsung 2 1/2 jam, dan bila tekanan bisa meyakinkan 1,1 atm, lamanya cukup 1 jam saja.
Botol yang disterilisaikan ke II ini, dimasukan ke dalam kamar enting dan bisa di entingkan dengan biakan murni, pada suhu 22-25 derajat C. bahan spawning bisa digunakan sebagai bahan penanaman setelah 2-3 minggu. Lama bibit dalam botol bisa bertahan 3 sampai 6 bulan, apabila makin lama setelah itu pertumbuhan akan kurang memuaskan.
3. Pembuatan bibit secara praktis
Dalam pembuatan bahan starter/bahan spawning sama seperti di atas, hanya bahan medianya ialah merang atau jerami. Sebagai campurannya, diambilkan dari bahan: CaCO3 dan katul, yang disebarkan secara merata ke media merang yang telah disterilisasi (II). Jumlah bahan juga tidak mementingkan perbandingan beratnya. Tetapi kadar keasamannya, berkisar pH 7-7,2.

Bibit jamur merang siap tanam dapat diperoleh diantaranya:
a) Aderis Saragih: Perpustakaan Agronomi IPB . Jln raya Pajajaran Bogor
b) P. Suhardiman: SFMA Ag-B1, Tromol Pos 5 Parung Kuda, Bogor.

2.1.3 Media Tumbuh Bibit

Bibit jamur adalah bakal jamur, baik bibit induk atau bibit siap tanam. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah media tumbuh.

Umumnya limbah pertanian, baik secara manunggal atau kombinasi sari dua atau lebih macam bahan dapat digunakan sebagai media tumbuh bbit jamur atau jamur itu sendiri misalnya:
1. Potongan jerami, tulang daun tembakau
2. Serbuk gergaji
3. Daun eceng gondok
3. Biji-bijian sareal
5. Daun teh yang telah dipakai
6. Limbah kapas kulit atau pulp kapas
7. Daun lamtoro
8. Dedak
9. Daun pisang

2.1.4. Pemeliharaan Bibit

a) Fasilitas dan peralatan sterilisasi harus dalam kondisi steril mungkin untuk mengindari atau mengurangi kontaminasi fungi atau bakteri.
b) Bibit jamur dapat disimpan dalam refrigator agar terhambat pertumbuhannya untuk sementara. Namun sebelum digunakan atau langsung ditanam bibit harus diinkubasikan (disimpan) dalam temperatur ruangan yang mengembalikan sifat aktif pertumbuhannya
c) Penyimpanan atau inkubasi bibit setelah inokulasi dalam temperatur ruangan tidak boleh lebih dari 5 minggu.
d) Bibit siap tanam untuk jamur merang tidak boleh disimpan dalam refrigator atau inkubator bertemperatur rendah.
e) Penggunaan bibit yang kadaluarsa (umur bibit lebih dari 5 minggu setelah inokulasi.) tidak akan menghasilkan produksi yang baik.

2.1.5. Kuntitas Bibit

Umumnya bibit yang diperlukan untuk budidaya jamur merang adalah 2 botol bibit dalam substrat (botol 500 cc) atau 2 kantong plastik untuk menanami 1 m2 media jerami dengan 5 lapisan (cara tradisional) dengan cara ini dapat diperoleh 2-3 jamur merang (stadia telur dan satu stadia perpanjangan)

2.2. Pengolahan Media Tanam

2.2.1 Cara Tradisional (di luar kumbung)

a) Persiapan
Media yang umumnya digunakan untuk membudidayakan atau menanam Jamur Merang adalah jerami. Akan tetapi jamur ini dapat pula tumbuh pada limbah kapas, sorgum, gandum, jagung, tembakau limbah sayuran, ampas tebu, sabut kelapa, daun pisang, eceng gondok, ampas sagu, serbuk gergaji dsb. Untuk budidaya Jamur Merang di luar kumbung, jerami masih merupakan media utama yang lebih banyak digunakan.

b) Pembukaan lahan
Tanah yang akan digunakan untuk menanam jamur harus dibajak dan digenangi selama 2 hari untuk mematikan cacing tanah dan serangga penggangu yang hidup dalam tanah. Kemudian air dikeringkan. Setelah tanah cukup kering, dibuat barisan dasar tanggul-tanggul (tanah yang ditinggikan). Setiap dasar tanggul harus mempunyai lebar 45 atau 90 cm, panjang 2-3 m, dan tinggi 15 cm. Bagian tengah tangggul agak lebih tinggi untuk memudahkan drainasi pertanggul. Permukaan tanggul harus rata tidak bergelombang. Jarak satu tanggul ke tanggul lain 45 cm. Selain untuk memudahkan pemeliharaan, kontrol dan panen, tempat antar tanggul juga berfungsi sebagai parit bila dialiri air. Sehingga memudahkan pengairan bedengan jika diperlukan. Arah dasar tanggul harus diatur hingga mengarah ke barat-timur, sehingga cahaya matahari yang diterima oleh bedengan seragam dan dapat mempertahankan yang sama pada sisi-sisi sepanjang bedengan tempat tubuh buah jamur akan tumbuh.

c) Perendaman dan pemupukan jerami untuk pengomposan
Bila menggunakan jerami, ikat jerami seberat ± 1.828 g menjadi satu ikatan. Tanpa melepas ikatan, ikatan yang kering ini direndam dalam air, setelah lapisan pertama tersusun, siram ikatan tersebut dengan air atau dengan larutan ± 46 dedak dengan 4 galon residu desteril. Campuran ini cukup untuk ±183 kg jerami kering (1 galon ±4,5 liter). Setelah lapisan pertama selesai disirami larutan campuran, susun lapisan ikatan jerami tersebut harus dipres atau ditekan sekuat-kuatnya sewaktu disusun. Kemudian diselubungi dengan lembaran plastik untuk menjaga agar kelembaban tetap tinggi. Pengomposan dilakukan selam 3-4 hari bergantung pada cuaca. Temperatur dalam lap jerami akan naik beberapa jam setelah penimbunan, dalam 24 jam pengomposan mungkin akan mencapai temperatur setinggi 48-50 derajat C. tiga hari setelah jerami melunak dan warnanya menjadi kecoklatan, temperatur akan mencapai 46 derajat C. pada suhu tersebut organisme penggagu biasanya telah mati terutama spora coprinus yang berasal dari udara.

d) Pembuatan bedengan jerami pada dasar tanggul
Kira-kira 2.742 gram jerami yang telah difermentasikan diikat. Sebelumnya peras jerami tersebut kemudian atur untuk menjadi satu ikatan dengan panjang ± 45 cm dan diameter ± 10cm. Kedua ujung ikatan harus diratakan (dipotong dengan pisau dasar atau gunting besar), kemudian ikat pada 2/3 bagian dari ujung jerami. Setelah jerami terikat erat kemudian atur dalam dua baris pada dasar tanggul. Tanggul yang merupakan tanah yang ditinggikan dapat dibuat yang disemua atau diberi alas bambu, atau kayu atau batu. Tujuan membasahi dasar tanggul ialah agar tanah atau dasar tanggul tidak menyerap air dari ikatan fermentasi jerami. Untuk satu lapisan dibutuhkan 40 sampai 50 ikatan jerami yang terikat erat. Ikatan harus kuat benar sehingga waktu disusun akan membentuk ruang antara dua ikatan untuk aerasi yang dapat mencegah terjadinya kelebihan air. Dalam satu bedengan dapat disusun 5 lapisan. Bila jerami telah terikat kuat dalam bundel, maka udara tidak dapat masuk ke dalam ikatan atau bundel sehingga proses pelapukan dapat diperlambat dengan demikian suplai hara dapat diperpanjang untuk periode yang lebih panjang. Budidaya jamur dengan cara ini akan memperpanjang masa panen.

2.2.2. Cara Modern (dalam kumbung)

a) Persiapan
Bahan yang digunakan sebagi media tumbuh untuk menanam jamur denagn cara modern/semi modern dapat bermacam-macam. Bahan yang biasa digunakan dan memberikan hasil produksi tinggi adalaah limbah kapas dan jerami padi. Limbah kapas merupakan zat pembakar untuk membakar, sedangkan jerami merupakan bahan untuk pelapukan. Jerami yang digunakan merupakan jerami segar seperti halnya yang digunakan dalam budidaya jamur di luar kumbung. Jerami dapat dipotong-potong atau tidak, sedangkan limbah kapas yang digunakan merupakan limbah kapas dari pabrik pemintalan.

b) Fermentasi media tumbuh
Media tumbuh yang digunakan merupakan campuran limbah kapas dan jerami dengan perbandingan 2:1 atau 1:1 dan 3-4% kapur pertanian. Bahan ini dicampur merata, dan direndam dalam air selama 2-3 jam atau 24 jam, kemudian diperas dan ditumpukan pada ruangan dengan dasar lantai/semen membentuk timbunan dengan ukuran 1,5x1,5x1,5 m3. Kemudian timbunan ini ditutup dengan selubung plastik dan dibiarkan untuk fermentasi selama 2-4 hari.
Untuk yang hanya menggunakan kompos jerami sebagai media tumbuh. Dalam hal ini jerami yang direndam diberi 1% kapur pertanian dan 1% urea dan difermentasi selama 6 hari. Setiap hari timbunan jerami harus dibalik. Sebelum diletakan dalam rak-rak bedengan, kompos jerami ini ditambah 10% dedak, 1% superfosfat dan 1% kapur pertanian. Kompos jerami ini dapat digunakan dengan diberi lapisan lebah kapas atau eceng gondok kering yang telah direndam dan di fermentasi pada waktu membuat lapisan media tumbuh dalam rak-rak bedengan.

c) Pembentukan kumbung
Kumbung dapat dapat dibuat dengan rangka besi dan dinding plastik, rangka bambu dengan dinding nipah/gibig dan atap plastik, atau bangunan batu yang permanen. Ukuran yang ideal adalah lebar 4 m, panjang 6 m dan tinggi 2,5 m. kumbung yang digunakan terdiri dari dua baris rak bedengan dari kawat atau bambu dengan rangka besi atau kayu. Satu baris terdiri dari 3-5 tingkat rak bedengan. Kumbungan ini harus dilengkapi dengan jendela dan atau electrik blower untuk sirkulasi udara, juga lampu (50 foot candle) yang dapat dipindah-pindah atau dicabut bila sedang dilakukan pasteurisasi, dan dipasang pada waktu pembentukan tubuh buah. Lampu TL day light 60 watt sebanyak 2 buah dan 2 heater bisa untuk menjaga temperatur ruangan +28 derajat C.
Lantai kumbung harus disemen untuk menjaga kebersihan, dan seluruh kumbung harus dapat tertutup rapat untuk pemanasan uap dan sterilisasi.



d) Pembangkit uap
Pembangkit uap dapat dilakukan dengan menggunakan 2 buah tangki (200 L) yang disambung dengan pipa bambu dan paralon ke dalam kumbung. Tangki berisi air diletakan dengan cara dibaringkan di atas tungku di luar kumbung, kemudian disambung dengan pipa bambu (yang melekat pada tangki) dan pipa paralon yang tebal ke dalam kumbung. Di dalam kumbung, pipa ini berlubang lubang untuk mengeluarkan uap air panas yang berasal dari air dalam tangki yang dididihkan. Ukuran pipa paralon adalah 2-3 cm. Pipa paralon diletakan di atas dasar kumbung ditengah-tengah ruangan, dan setiap meternya diberi lubang 8 buah untuk mengeluarkan uap panas. Isi air tangki (kapasitas 200 L) yang dihubungkan dengan pipa bambu cukup untuk memberi uap panas dalam kumbung yang berukuran 4x6x2,5 cm.

e) Pengisian media dan pasteurisasi
Setelah fermentasi media selam 2-4 hari, bahan kompos kemudian dimasukan ke dalam rak-rak bedengan setinggi 15-20 cm. Kemudian uap panas dimasukan ke dalam kumbung melalui pipa untuk mencapai temperatur 70 derajat C selama 2-4 jam. Setelah pasteurisasi, biarkan udara segar masuk dan temperatur turun hingga mencapai 30-50 derajat C. biasanya penurunan temperatur memakan waktu ±24 jam.

2.3. Teknik Penanaman

2.3.1. Cara Tradisional (di luar kumbung)

a) Penentuan pola tanam
Bibit jamur diletakan pada jarak ±7,5 cm dari sisi bedengan. Jarak bibit satu dengan yang lainnya adalah 10-15 cm.

b) Cara penanaman
Jumlah bibit yang diperlukan untuk satu bedengan kira-kira 6 botol (±500-750 gram) bibit. Sebelum penanaman bibit, basahi lapisan jerami dengan menggunakan sprayer (semprotan tangan). Setelah peletakan bibit selubungi bedengan dengan plastik untuk mencegah sinar matahari langsung dan penguapan. Selubung plastik sekali-kali dibuka untuk mengatur sirkulasi, udara dan cahaya, karena jamur merang membutuhkan udara dan sedikit cahaya untuk pembentukan tubuh buah. Selama pembentukan tubuh buah, selubung plastik dibuka kecuali kalau hujan. Air hujan akan merusak miselia dan tubuh buah jamur. Begitu hujan berhenti selubung plastik harus dibuka untuk mencegah akumulasi panas atau kelembaban dalam bedengan.

2.3.2. Cara Modern (dalam kumbung)

Setelah temperatur turun menjadi 30-35 derajat C, 8-12 jam kemudian bedengan dalam rak-rak siap untuk ditanami bibit. Bibit yang diperlukan 1-6% dari berat basah media, tergantung pada starin bibit. Bibit yang digunakan sudah dipisahkan, tidak berupa gumpalan lagi. Bibit tersebut disebarkan diseluruh permukaan kompos. Untuk rak bedengan dengan panjang 3 meter dan lebar 1 meter dibutuhkan 4-6 botol bibit berkapasitas 500 cc. Setelah peletakan bibit, tutup jendela dan pintu selam 3 hari. Usahakan agar temperatur dalam ruangan dipertahankan untuk memberi kesempatan miselium tumbuh dan berpenetrasi keseluruh kompos media tumbuh.besarnya temperatur ini sebenarnya sangat tergantung pada starin jamur yang digunakan. Namun umumnya jamur yang ada di Indonesia tumbuh baik pada temperatur 30-35 derajat C. selubung plastik dapat juga digunakan untuk menaikan temperatur.
Delapan hari setelah peletakan bibit, introduksikan atau masukan cahaya untuk mempercepat pembentukan primodia dari jamur. Begitu primodia terbentuk, sirkulasi udara segar perlu dimulai untuk mempercepat perkembangan tubuh buah jamur.

2.4. Pemeliharaan Tanaman

2.4.1 Cara Tradisional (di luar kumbung)

a) Pemupukan
Untuk setiap bedeng, dua hingga tiga sendok urea yang dilarutkan dalam air dapat disemprotkan ke primodia jamur.
Kompos atau bibit terkontaminasi harus di musnahkan (dibakar).

b) Pengairan dan penyiraman
Tidak dianjurkan penyemprotan insektisida kecuali pada permulaan periode pembuatan bedeng terutama bila pembuatan bedeng yang kedua kalinya.
Azodrin dan Malathion dapat digunakan, tetapi tidak disemprotkan langsung pada periode pengembangan buah.

c) Pemeliharaan lain
1. Selubung plastik digunakan untuk menitupi bedengan hingga 5-6 hari pertama setelah peletakan bibit. Selain untuk mencegah masuknya sinar matahari langsung juga untuk membuat temperatur dalam dedengan sekitar 30-50 derajat C juga kelembaban dipertahankan sehingga penyiraman pada bedengan tidak diperlukan hingga 10 hari telah peletakan bibit.
2. Parit disekitar disekitar bedengan dapat diisi air untuk menjaga kelembaban tinggi (>80%) juga untuk mencegah merayapnya serangga ke tanggul bedengan.
3. Selama pembentukan tubuh buah, penyiraman air agar dengan sprayer tidak boleh dilakukan.

2.4.2. Cara Modern (dalam kumbung)

a) Pengairan dan penyiraman
1. Semprotkan air dengan sprayer pada permukaan rak bedengan.
2. Campurkan urea pada air yang disemprotkan (2-3 sendok makan urea ke dalam 20 liter air) hali ini dilakukan bila bedengan kering.

b) Pemeliharaan lain
1. Usahakan suhu bisa mencapai 30-35 derajat C, sedangkan kelembaban berkisar 80-90%
2. Membuang jamur-jamur liar, terutama jenis coprinus. Bila tumbuh bibit penyakit, kompos yang terkena harus dibuang.

2.5. Hama dan Penyakit

2.5.1. Hama

a) Tikus
Pengendalian: dengan memberi umpan yang di bubuhi racun (phiosphit) atau kleratfam

b) Serangga/kutu dan kecoa
Pengendalian: ruangan shed di semprot dengan formalin 0,1-0,2%

2.5.2. Penyakit

a) Corpinus
Jamur padi liar, tumbuhnya berkelompok dan biasanya lebih cepat tumbuh dari pada jamur merangnya.

b) Penicilium
Jamur penisilin, warnanya hijau menempel pada jerami dan bisa mengalahkan mycelium jamur merang. Penyebab: tidak dijalankannya pasteurisasi; jalannya pasteurisasi kurang sempurna; kontaminasi baik dari alat -alat, rak-rak shed, bibit yang kurang bersih. Pengendalian: (1) preventif: shed sebelum dimasuki kompos terlebih dahulu disemprot dengan kadar 2-3% atau shed kosong, terlebih dahulu dipasteurisasi sampai temperatur 60-70 derajat C; menjaga kebersihan alat-alat fisik manusia, bibit dll; usahakan pasturisasi berjalan sempurna. (2) curatif: kompos yang terken serangan (penicilium) di pisahkan dan dibuang; untuk coprinus selalu di usahakan dicabut dan dibuang.

2.6. Panen

2.6.1. Cara Tradisional (di luar kumbung)

a) Ciri umum panen
1. 8-10 hari setelah peletakan bibit, primodia atau tubuh buah jamur berwarna putih mulai nampak
2. Buka selubung plastik beberapa menit untuk pertukaran udara, jangan sirami lagi.
3. Dua sampai tiga hari setelah primodia terbentuk , jamur siap panen

b) Cara panen
Panen Jamur Merang hendaknya dilakukan pada stadia kancing, sebelum stadia perpanjangan. Jamur harus dipetik dua kali perhari (tiap pagi hari) selama tiga hari. Sering tubuh buah jamur yang terbentuk tidak dalam stadia yang seragam. Oleh karena itu pemetikan jamur harus hati-hati jangan sampai merusak jamur yang masih dalam stadia kepala jamur, atau kancing kecil.

c) Periode panen
Masa panen pertama (selama 3 (tiga) hari) akan diikuti masa panen kedua setelah periode istirahat selama 5-7 hari. Hal ini berlangsung terus selama satu hingga dua bulan

d) Perkiraan produksi
Dengan cara budidaya jamur yang dikemukakan di atas dengan ukuran bedeng yang sama diperoleh ± 13,5 kg jamur stadia kancing (button)/45.700 kg jerami kering.

2.6.2. Cara Modern (dalam kumbung)

Panen jamur hendaknya dilakukan pada stadia kancing, sebelum stadia perpanjangan. Jamur harus dipetik 2 kali perhari selama 3 hari. Sering tubuh buah jamur yang terbentuk tidak dalam stadia yang seragam. Oleh karena itu pemetikan jamur harus hati-hati jangan sampai merusak jamur yang masih dalam stadia kepala jamur atau kancing kecil.

a) Periode panen
Masa panen pertama (selama tiga hari) diikuti masa panen kedua setelah periode istirahat selama 5-7 hari. Dalam dua kali periode panen dengan jarak 2 minggu, 25-40% produksi jamur yang diharapkan sudah dapat di panen.

b) Prakiraan produksi
1. Luas lahan 80 m2, jumlah kompos 25 kg/m2, hasil 120 kg, lama penanamn 14 hari
2. Luas lahan 25 m2, jumlah kompos 30 kg/m2, hasil 40kg, lama penanaman 14 hari
3. luas lahan 80m2, jumlah kompos 30 kg/m2, hasil 400 kg, lama penanaman 14 hari
Bila pasterisasi berjalan sempurna, maka per m2 bisa mencapai 2,5 kg per m2 luas tanaman

2.7. Pascapanen

2.7.1. Penyimpanan

Jamur Merang alangkah baiknya, apabila pada pagi hari selesai terpetik, langsung terjual atau terkonsumsi. Namun apabila masih tertunda 1 hari satu malam, bisa direndam dalam bak yang berisi air bersih, semakin lama perendamannya, kualitas jamur segarnya menurun.

a) Pembungkusan
Beberapa cara memperpanjang daya tahan jamur merang adalah sebagai berikut:
1. bungkus dalam cheese cloth (kain batis) kemudian simpan dalam refrigator pada temperatur 15 derajat C.
2. dikemas dalam styrofoam chest dengan meletakan es pada dasar kotak styrofoam
3. dikemas dalam wadah datar yang dialasi daun pisang.
Stadia kancing dari Jamur Merang untuk dapat bertahan dalam keadaan segar selam 4 hari, temperatur paling tidak harus 15 derajat C dengan kelembaban udara yang tinggi, pada temperatur 5 derajat C akan terjadi”chilling injuri” sedang pada temperatur 20 derajat C jamur cepat membusuk.
Temperatur 15 derajat C dengan kelembaban yang tinggi diperoleh dengan cara pengemasan Jamur Merang dalam styrofoam cooler yang diberi es pada dasarnya.

b) Pengalengan
Pada prinsipnya, pengalengan jamur terdiri dari 3 cara yaitu:
1. Perebusan/ pemanasan jamur segar, baik yang utuh atau yang telah dirajang.
2. Memasukan jamur dalam kaleng ditambah obat pengawet, misalnya garam dan asam nitrat atau vitamin C
3. Sterilisasi jamur yang telah dikalengkan dengan suhu 90 derajat C selama 2 jam.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengalengan jamur:
1. Sebelum direbus, jamur harus bersih benar, agar tidak tercemar oleh microorganisme.
2. Untuk jamur yang hampir mekar, sebaiknya dirajang terlebih dahulu, demikian pula dengan jamur yang agak rusak.
3. Sterilisasi yang kedua, yaitu setelah jamur dikalengkan. Bisa diulang kembali direbus, pada alat perebus yang khusus misalnya autoklaf. Pada alat perebus ini, tekanan atmosfer dapat diusahakan mencapai 1,1 atm, sebelum disterilkan kaleng ditutup rapat.
4. Perlu diadakan pemeriksaan setelah 1-2 minggu. Kaleng yang cembung atau bocor berati tidak dapat bertahan lama.

c) Penyimpanan dengan cara pengasapan
Hasil jamur yang dipetik, dicuci dan direbus/dikukus dengan maksud kadar air dalam jamur berkurang dan proses pembusukan terhenti karena terhentinya keaktifan bakteri pembusuk untuk mengurangi kadar air lebih lanjut, setelah di tus (dituntaskan airnya) jamur tersebut diletakan dalam anyaman bambu/rigen/tampah dan dijemur. Bila cuaca sudah memungkinkan (terutama senja-malam, pagi hari) bisa dilakukan pengasapan
Metode pengasapan, bisa dipakai seperti pengasapan tembakau yaitu dengan membuat para–para di atas dapur. Bagi produksi yang cukup besar pengawetan dengan cara pengasapan sebaiknya dicoba dengan menggunakan rigen yang diletakkan pada bambu gelondongan yang bisa digerakan memungkinkan pengasapan berjalan sempurna dan merata. Para-para semuanya bisa terbuat dari bambu. Bahan bakarnya digunakan kayu, jerami ataupun rumput-rumputan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatiakan supaya hasil pengasapan baik, antara lain:
1. Perebusan cukup 15-30 menit dalam air mendidih dan tambahkan bumbu-bumbu penyedap, misal garam, asam citrat.
2. Peralatan yang digunakan jaga kebersihannya.
3. Pengeringan pada sinar matahari harus cepat jangan sampai terlambat, agar warna tidak berubah jadi kehitaman.
4. Pengasapan dilakukan, bila cuaca tidak memungkinkan berlangsungnya proses pengeringan (terutama waktu senja-malam, pagi hari), sehingga jamur akan terhindar dari bakteri pembusuk.
5. Jamur yang sudah mengalami pembusukan (warna menghitam, busuk) harus segera dibuang untuk menghindari penularannya.
6. Hasil jamur setelah pengasapan dimasukan dalam kantong plastik atau stoples yang bersih

2.7.2. Penanganan Lain

a) Pengeringan
1. Sebelum dikeringkan jamur merang stadia kancing dibelah secara memanjang
2. Keringkan di bawah sinar matahari
3. Dilakukan dengan udara panas atau pengeringan dalam oven pada suhu 40 derajat C.
4. Periode waktu yang dibutuhkan 8 jam, jamur merang akan kehilangan 10% dari berat basah
5. Setelah kering bisa dibuat keripik atau rempeyek

b) Pickling (asinan)
Caranya: cuci dan blanching Jamur Merang selama 5 menit dalam air mendidih, segera tempatkan jamur tersebut dalam air dingin untuk mendinginkan. Pindahkan ke dalam stoples atau botol yang bermulut lebar, kemudian tambahkan larutan garam (22%garam), sedikit cuka, vitamin C atau asam citrat pada Jamur Merang untuk membuat warna segar dari jamur. Tutup wadah yang digunakan (tidak terlalu kuat) dan pasteurisasi selama satu jam. Dinginkan, kuatkan tutup botol.

c) Pasta Jamur
Caranya: keringkan jamur kemudian rendam dalam 40-50% larutan garam selama 10-15 menit, angkat Jamur Merang kemudian blender hingga berupa pasta. Letakkan di atas kain batis untuk mentiriskan cairan yang berlebihan. Cairan yang keluar masih dapat dimanfaatkan sebagai saus jamur. Setelah tiris, masukan pasta ke dalam botol bermulut lebar, kukus selama 1 jam, jamur siap dipasarkan.
Read More..

BIOGAS ECENG GONDOK

Eceng gondok yang memiliki nama lain ‘Eichornia crassipes’ adalah sejenis tumbuhan air yang hidup terapung di permukaan air. Akan berkembang biak manakala dipenuhi limbah pertanian atau pabrik sehingga menjadi indicator dimana di tempat/sungai tersebut sudah terkena pencemaran/limbah.

Tanaman gulma (pengganggu) ini dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Eceng biasa (genjer) : tumbuhan air yang tumbuh di sawah-sawah dan daun muda. Bunganya yang kuncup dapat dijadikan sayuran (Dapat dimakan oleh manusia)

2. Eceng gondok : sejenis tanaman hidrofit. Tumbuhan ini tidak dapat dimakan bahkan tanaman gulma ini menjadi tanaman pengganggu bagi tumbuhan lain dan hewan sekitarnya.


Meski memiliki sifat pengganggu, eceng gondok ternyata berperan penting dalam mengurangi kadar logam berat di perairan waduk seperti Fe, Zn, Cu, dan Hg. Selain itu, eceng gondok dapat menyerap logam berat. Dan yang paling menarik, tanaman ini mengandung selulosa dalam jumlah banyak. Dan selulosa inilah yang bisa digunakan sebagai bahan baker alternative.

Untuk membuat Biogas Eceng Gondok, terlebih dahulu harus disiapkan beberapa alat dan bahan yang diperlukan. Bahan dan alat itu dikelompokkan menjadi dua alat kerja, yaitu :

ALAT KERJA-1
- 3 buah drum isi 200 liter
- 1 buah drum isi 100 liter
- 1 meter pipa galvanis, ukuran 3 inchi
- 5 meter slang karet/plastic
- 3 buah stop kran, ukuran ½ inchi
- 50 cm pipa, ukuran ½ inchi
- 6 buah kleman slang, ukuran ½ inchi
- Pengelasan drum (Ls)

ALAT KERJA-2
- Plastik polyethylene
- Kompor biogas
- PVC ukuran 3 inchi
- 4 buah kenie, ukuran ½ inchi
- Drat luar dalam
- 2 buah isolatif besar
- 4 batang baut
- Karet ban dalam
- 1 buah pipa T, ukuran ½ inchi
- Slang plastic saluran gas
- PVC ukuran ½ inchi
- 3 buah stop kran, ukuran ½ inchi
- 2 buah lem paralon
- Lem aibon
- 2 plat acritik 150 cm2

CARA PEMBUATAN ALAT

1. Alat Fermentasi
Dua drum ukuran 200 liter dibuang tutup atasnya dan keduanya disambung dengan dilas secara horizontal. Di samping kiri dan kanannya dipasang 3 inchi pipa sepanjang 50 cm yang berguna untuk memasukkan eceng gondok yang sudah dirajang/ditumbuk dan pipa yang satunya lagi sebagai pembuangan. Setelah itu di bagian atas drum fermentasi dipasang pipa ½ inchi dan stop kran ½ inchi yang disambung dengan slang.

2. Alat Penampungan Gas
o Drum ukuran 100 liter tutup bagian bawahnya dibuang, kemudian pada tutup bagian yang tidak dibuang dipasang 2 buah pipa ½ inchi dan stop kran ½ inchi yang akan disambung dengan slang dari ruang fermentasi dan ke kompor gas. Lantas, tempat penampungan gas yang bagian sisinya atau tutupnya dibuang dimasukkan ke drum yang berukuran 200 liter yang sudah berisi 100 liter air.
o Selain alat penampung gas terbuat dari bahan plastic yang berukuran panjang 120 cm dan diameter 60 cm. Alat penampungan gas ini dimasukkan ke drum ukuran 200 liter yang sudah terisi air.
o Jika gas dari eceng gondok sudah masuk ke alat penampungan drum atau plastic maka akan terlihat mengambang. Fungsi air itu sebagai penekan. Air yang ada akan menekan gas ke atas. Karena air dan gas tak bersenyawa.

PROSES PRODUKSI

Ø Proses produksi eceng gondok sangat sederhana sekali, hanya dibutuhkan perlengkapan seperti tabung fermentasi yang tersambung ke tabung pengumpul gas dan diteruskan ke kompor. Hanya tiga bagian yang dibutuhkan dalam biogas ini, tabung fermentasi, tabung penampung gas, serta kompor sebagai media pembakar.

Ø Sebelum dimasukkan ke dalam tabung fermentasi, eceng gondok terlebih dahulu harus dirajang atau ditumbuk halus. Setelah itu dicampur air bersih 1:1. Misalnya 20 kg eceng gondok dicampur dengan 20 kiloliter air, lantas diaduk merata.

Ø Setelah tercampur, masukkan ke dalam lubang pipa yang sudah disiapkan di ujung kiri tabung fermentasi yang akan mengalirkan gas ke drum penampungan setelah beberapa hari. Eceng gondok yang sudah ditumbuk sebanyak 20 kg dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai selama 7 hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 30 menit.

Ø Eceng gondok seberat 30 kg yang telah dirajang tanpa ditumbuk dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai selama 7 hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 90 menit.

Ø Ketika menggunakan biogas untuk memasak, tabung fermentasi bisa kembali diisi dengan eceng gondok baru. Secara terus menerus eceng gondok bisa terus dimasukkan ke dalam tabung fermentasi.

Ø Karena dalam tabung tersebut sudah terpasang pipa untuk proses pengeluaran, ampas eceng gondok akan mengalir dengan sendirinya bila eceng gondok baru masuk ke dalam tabung. Ampas ini bisa digunakan untuk pupuk kompos.
Read More..

Help save energy and the environment by putting your monitor to sleep

You can save electricity and reduce your impact on the environment by activating your monitor’s sleep feature in Microsoft Windows XP. Activating sleep settings on just one computer may prevent considerable CO2 emissions each year. Letting your monitor sleep allows it to go into a low-power mode when you’re not using it. To wake your monitor, you simply touch your mouse or keyboard.

To set Windows XP to automatically turn your monitor off when your computer isn’t being used
1. Right-click the desktop, and then click Properties.
2. In the Display Properties dialog box, click the Screen Saver tab. Then, click the Power button.
3. In the Power Options Properties dialog box, click the Turn off monitor list, and select a time to automatically turn off your monitor. Five minutes is a realistic setting. If you have a portable computer, set the time for both Plugged in and Running on batteries.
4. Click OK twice.

Windows XP will let your monitor sleep after your computer has been idle for the specified number of minutes. To reactivate your monitor, move your mouse, or press a key. You’ll save almost as much power as if you had manually turned your monitor off, but you won’t have to press your monitor’s power button. (source: www.microsoft.com) Read More..

Speed up menu display

Microsoft Windows XP uses many visual effects to provide a rich, friendly interface. One of these settings allows menus to fade into view when you open them. This visual effect is so smooth that you may never have noticed it; however, the effect does cause menus to take a little longer to appear.

On a fast computer, this shouldn't be an issue. But on a computer that isn’t responding as quickly as you'd like, you can make menus display faster.

To speed up menu display
1. Click Start. Right-click My Computer, and then click Properties.
2. Click the Advanced tab. In the Performance area, click Settings.
3. On the Visual Effects tab in the Performance Options dialog box, clear the Fade or slide menus into view check box.
4. Click OK.
5. In the System Properties dialog box, click OK.

Now when you click a menu, it will appear almost instantly.(source: www.microsoft.com) Read More..

Membuat Biodiesel Sederhana

Berkontribusi mengatasi pemanasan Global dapat dimulai dari kendaraan yang kita pakai. Penambahan Biodiesel untuk kendaraan berhahan bakar solar dapat mengurangi emisi gas dengan tingkat kandungan sulfur nol. Mau tahu cara sederhana membuatnya…?

Ok tahap demi tahap yang perlu dilakukan.
Penyiapan Bahan Baku dan alat

Bahan Baku:
- Minyak jelantah dari dapur kita atau minyak-minyak lain. Yang penting minyak dengan harga murah, sudah mau dibuang, kapasitasnya dapat menjamin kontinuitas, seperti minyak kelapa, minyak jarak, minyak sawit atau yang lain-lain.
- Methanol, bahan ini dapat mudah didapat di toko-toko bahan kimia.
- NaOH/KOH atau soda api.

Untuk mengurangi tingkat kegagalan proses produksi, diharapkan dpat diketahui besaran asam lemak bebas pada masing-masing minyak sebagai acuan untuk menambahkan jumlah NaOH/KOH pada campuran tersebut. Langkah Titrasi dapat anda coba sesuai prosedur tersebut.


Sofware Titrasi Biodiesel...
Titration Sofware!...

Alat:

Untuk membuat biodiesel yang sederhana dari minyak jelantah, cukup menyediakan alat-alat yang ada, seperti:
1. Kompor listrik atau kompor gas dengan saringan api.
2. Gelas beker 1 liter atau panci steinless 5 liter
3. Thermometer untuk pengukur suhu kalau ada
4. Pengaduk kaca atau steinless
5. Timbangan

Proses Produksi Biodiesel:
Kapasitas produksi 1 liter
- Minyak jelantah : 1 liter
- Methanol: 250 ml
- NaOH/KOH: 0.5-0.65 % berat

Langkah kerja:
- Larutkan NaOH/KOH dalam methanol dengan memanaskan pada suhu 35 0C. Aduk hingga larut sempurna. (larutan metoksi)
- Panaskan minyak jelantah sampai suhu 50 0C, kemudian masukan larutan metoksi, aduk, dan panaskan pada suhu 60-65 0C. Proses pengadukan hingga mencapai 2 jam. Proses pengadukan dihentikan ketika dua larutan sudah terpisah. Bagian bawah yang lebih kental menjadi gliserol dan lapisan atasnya adalah metil ester atau biodiesel. Pisahkan keduanya dengan corong pemisah.
- Biodiesel yang diperoleh dicuci dengan air sebanyak 20% dari biodiesel, ulangi sampai beberapa kali hingga biodiesel nampak lebih bening, kemudian pisahkan keduanya
- Biodiesel selanjutnya dipanaskan hingga tidak ada air yang tersisa.
- Biodiesel dapat langsung digunakan dengan mencampurnya dalam solar sebanyak 5-20 % solar.

Finishing:
Masalah yang timbul dari proses pembuatan biodiesel ini adalah Gliserol yang berkualitas rendah. Pemanfaatannya masih belum maksimal.

Titrasi Minyak Untk BIODIESEL:
1. Siapkan larutan NaOH 1% dari 1 liter aquades atau 1 gram NaOH dilarutkan dalam aquades.
2. Masukkan 10 ml larutan isopropyl alcohol ke dalam gelas beker memakai jarum suntik
3. Tambahkan indicator PP beberapa tetes. Goyang-goyang sampai teraduk merata
4. Tambahkan larutan NaOH 1% ke dalam larutan hingga terbentuk warna merah jingga.
5. Tambahkan sample minyak atau lemak ke dalam larutan. Goyang atau aduk hingga rata. Larutan akan berubah menjadi warna kuning, atau mendekati warna sample minyak atau lemak.
6. Langkah akhir adalah tambahkan kembali larutan NaOH 1% ke dalam larutan diatas hingga larutan menjadi warna merah jingga. proses dihentikan ketika sudah berwarna merah. Jumlah NaOH yang ditambahkan untuk menetralkan minyak atau lemak merupakan jumlah yang sama yang harus ditambahkan dalam proses metoksifikasi untuk campuran proses transesterifikasi. Untuk menghing secara akurat berapa jumlah NaOH/KOH yang perlu ditambahkan dalam proses adalah sebagai berikut :

Untuk NaOH
Berat minyak (liter) x ( 5 gr NaOH + jumlah tetes NaOH 1%)

Untuk KOH
Berat minyak (liter) x (9 gr KOH + jumlah tetes KOH 1%)
Read More..

Build a hydrogen fuel cell.

A fuel cell is a device that converts a fuel such as hydrogen, alcohol, gasoline, or methane into electricity directly. A hydrogen fuel cell produces electricity without any pollution, since pure water is the only byproduct.

Hydrogen fuel cells are used in spacecraft and other high-tech applications where a clean, efficient power source is needed.

You can make a hydrogen fuel cell in your kitchen in about 10 minutes, and demonstrate how hydrogen and oxygen can combine to produce clean electrical power.

To make the fuel cell, we need the following:
One foot of platinum coated nickel wire, or pure platinum wire. Since this is not a common household item, we carry platinum coated nickel wire in our catalog.
A popsickle stick or similar small piece of wood or plastic.
A 9 volt battery clip.
A 9 volt battery.
Some transparent sticky tape.
A glass of water.
A volt meter.

The first step is to cut the platinum coated wire into two six inch long pieces, and wind each piece into a little coiled spring that will be the electrodes in our fuel cell. I wound mine on the end of the test lead of my volt meter, but a nail, an ice pick, or a coat hanger will do nicely as a coil form.


Next, we cut the leads of the battery clip in half and strip the insulation off of the cut ends. Then we twist the bare wires onto the ends of the platinum coated electrodes, as shown in the photo. The battery clip will be attached to the electrodes, and two wires will also be attached to the electrodes, and will later be used to connect to the volt meter.

The electrodes are then taped securely to the popsickle stick. Lastly, the popsickle stick is taped securely to the glass of water, so that the electrodes dangle in the water for nearly their entire length. The twisted wire connections must stay out of the water, so only the platinum coated electrodes are in the water.

Now connect the red wire to the positive terminal of the volt meter, and the black wire to the negative (or "common") terminal of the volt meter. The volt meter should read 0 volts at this point, although a tiny amount of voltage may show up, such as 0.01 volts.

Your fuel cell is now complete.

To operate the fuel cell, we need to cause bubbles of hydrogen to cling to one electrode, and bubbles of oxygen to cling to the other. There is a very simple way to do this.

We touch the 9 volt battery to the battery clip (we don't need to actually clip it on, since it will only be needed for a second or two).

Touching the battery to the clip causes the water at the electrodes to split into hydrogen and oxygen, a process called electrolysis. You can see the bubbles form at the electrodes while the battery is attached.

Now we remove the battery. If we were not using platinum coated wire, we would expect to see the volt meter read zero volts again, since there is no battery connected.

The platinum acts as a catalyst, allowing the hydrogen and oxygen to recombine.

The hydrolysis reaction reverses. Instead of putting electricity into the cell to split the water, hydrogen and oxygen combine to make water again, and produce electricity.

We initially get a little over two volts from the fuel cell. As the bubbles pop, dissolve in the water, or get used up by the reaction, the voltage drops, quickly at first, then more slowly.

After a minute or so, the voltage declines much more slowly, as most of the decline is now due only to the gasses being used up in the reaction that produces the electricity.

Notice that we are storing the energy from the 9 volt battery as hydrogen and oxygen bubbles.

We could instead bubble hydrogen and oxygen from some other source over the electrodes, and still get electricity. Or we could produce hydrogen and oxygen during the day from solar power, and store the gasses, then use them in the fuel cell at night. We could also store the gasses in high pressure tanks in an electric car, and generate the electricity the car needs from a fuel cell.

How does it do that?

We have two things going on in this project — the electrolysis of water into hydrogen and oxygen gasses, and the recombining of the gasses to produce electricity. We will look into each step separately.

The electrode connected to the negative side of the battery has electrons that are being pushed by the battery. Four of the electrons in that electrode combine with four water molecules. The four water molecules each give up a hydrogen atom, to form two molecules of hydrogen (H2), leaving four negatively charged ions of OH-.

The hydrogen gas bubbles up from the electrode, and the negatively charged migrate away from the negatively charged electrode.

At the other electrode, the positive side of the battery pulls electrons from the water molecules. The water molecules split into positively charged hydrogen atoms (single protons), and oxygen molecules. The oxygen molecules bubble up, and the protons migrate away from the positively charged electrode.

The protons eventually combine with the OH- ions from the negative electrode, and form water molecules again.

The Fuel Cell

When we remove the battery, the hydrogen molecules that are clinging as bubbles to the electrode, break up due to the catalytic action of the platinum, forming positively charged hydrogen ions (H+, or protons), and electrons.

At the other electrode, the oxygen molecules stuck in bubbles on the platinum surface draw electrons from the metal, and then combine with the hydrogen ions in the water (from the reaction at the other electrode) to form water.

The oxygen electrode has lost two electrons to each oxygen molecule. The hydrogen electrode has gained two electrons from each hydrogen molecule. The electrons at the hydrogen electrode are attracted to the positively charged oxygen electrode. Electrons travel more easily in metal than in water, so the current flows in the wire, instead of the water. In the wire, the current can do work, such as lighting a bulb, or moving a meter.
Read More..

Membuat Kompos (Metoda Keranjang Takakura)

Keranjang Takakura merupakan alat pengomposan sekala rumah tangga yang ditemukan Pusdakota bersama Pemerintah Kota Surabaya, Kitakyusu International Techno-cooperative Association, dan Pemerintahan Kitakyusu Jepang pada tahun 2005. Keranjang ini dirakit dari bahan-bahan sederhana di sekitar kita yang mampu mempercepat proses pembuatan kompos. Dan disebut "Takakura Home Method" yang dilingkungan masyarakat lebih dikenal dengan nama "Keranjang Takakura".
Satu keranjang standar dengan starter 8 kg dipakai oleh keluarga dengan jumlah total anggota keluarga sebanyak 7 orang. Sampah rumah tangga yang diolah di keranjang ini maksimal 1,5 kg per hari.

Jenis-jenis sampah yang diolah:
- Sisa sayuran. Idealnya sisa sayuran tersebut belum basi. Namun bila telah basi, cuci sayuran tersebut terlebih dahulu, peras, lantas buang airnya.
- Sisa nasi.
- Sisa ikan, ayam, kulit telur dll.
- Sampah buah yang lunak (anggur, kulit jeruk, apel, dan lain-lain). Hindari memasukkan kulit buah yang keras seperti kulit salak.


Cara pembuatan keranjang Takakura:
Persiapkan wadah atau keranjang berukuran 40 liter atau yang sekiranya cukup untuk menampung sampah. Pilihlah keranjang yang berlubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara. (lihat gambar) Tempatkan keranjang pada tempat yang teduh, tidak kena hujan dan sinar matahari langsung serta memiliki sirkulasi udara yang bagus. Letakkan penyangga (batu bata atau bisa yang lain) pada bagian bawah keranjang agar aliran udara bisa masuk.

Masukkan sekam kedalam suatu wadah dan tempatkan pada bagian bawah keranjang. Bantalan sekam berfungsi menyerap air, mengurangi bau dan mengontrol udara agar mikroba berkembang dengan baik.

Cari kardus bekas yang muat masuk kedalam keranjang untuk menampung bahan-bahan yang akan dikomposkan. Letakkan kardus di atas bantalan sekam.
Isi wadah dengan starter atau kompos kurang lebih setebal 5 cm. Kompos berfungsi sebagai starter proses pengomposan karena di dalamnya terkandung mikroba-mikroba pengurai.

Masukkan bahan yang akan dikomposkan. Bahan-bahan yang akan dikomposkan sebelum dimasukkan ke keranjang harus dipotong kecil-kecil ukuran 2 cm x 2 cm. Semakin kecil ukuran akan semakin cepat terurai. Jika terlalu basah, tambahkan sekam atau serbuk kayu gergajian.

Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bila perlu tambahkan selapis kompos yang sudah jadi. Agar kompos beraroma jeruk, anda bisa menambahkan kulit jeruk ke dalam keranjang.

Untuk memastikan proses pengomposan berjalan, letakkan tangan kita 2 cm dari kompos. Bila terasa hangat, dapat dipastikan proses pengomposan bekerja dengan baik. Jika tidak, percikkan sedikit air untuk memicu mikroorganisme bekerja. Bisa jadi kompos terlalu kering sehingga memerlukan air.

Lakukan kegiatan tersebut berulang-ulang selama 40-60 hari. Bahan yang telah menjadi kompos akan berwarna hitam, tidak berbau dan tidak becek.

Catatan:
Letakkan Keranjang Takakura di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung.
Bila kompos kering, perciki air bersih sambil diaduk merata. Suhu ideal adalah 60 derajat celsius.

Cara Pemanenan:
Bila kompos di dalam Keranjang Takakura telah penuh, ambil 1/3-nya dan kita matangkan selama seminggu di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sisanya yang 2/3 bisa kita gunakan kembali sebagai starter untuk pengolahan berikutnya.

Sumber belajar: ClearwasteLoenpia, Keranjang TakakuraBlogsampah, Tabloid Nova
Read More..

Special quality Fruit Of Strawberry

In general, strawberry has 81 finite of 87% water, three finite of 13% glukos and lulez, fat material, free asid-asid , ascorbic acid which many and a few vitamins B, A, E and K. Besides, Stawberry has ferrum content, sodium, and phosphorus, meniziyum, brimstone, calcium, silis, iodine and other material.

Heals abscess

For external usage, decoction of root and leaf strawberry can be applied as gargle to eliminate red lane pain. From leaf Strawberry which has been dried able to be made balm believed able to heal abscess and infection bodily injury.

For external usage, juice of strawberry is believed able to be dabbed to face to eliminate black pocks in face. Juice of Strawberry also useful for commutation of skin.

Its way, water fruit of strawberry which is new mixed with a few milks and after a few hour(clocks then is dabbed to face. Then, rinsed with rose juice.

Fruit Of Strawberry is having special quality also stimulates appetite, strengthens intestine job(activity and launchs defecation.

In consequence, by eating fruit of strawberry, body will obtain mineral elements like calcium and ferrum and phosphorus, beside also vitamin content C. In consequence, Strawberry is having special quality for the tuberculosis patients, less bloodly and in general is of benefit to man is being pain. (Source: Agrina-online) Read More..

Membuat Lilin

Mati lampu maka yang terbersit dibenak kita tentang lilin. Lilin adalah salah satu solusi untuk penerangan sementara. Nah sebenarnya gimana sih cara membuat lilin? Setelah googling sana-sini dapat juga sebuah tips untuk membuat lilin. Simak cara membuatnya sebagai berikut.

Bahan-bahan yang diperlukan:
Paraffin, Pewarna, parfum (bisa dibeli di toko kimia)
Benang kasur,

Peralatan yang dibutuhkan:
- Botol bekas selai, mayones, atau lainnya (cari yang berlubang lebar dan kaca tebal, jangan lupa cuci bersih dan keringkan dahulu)
- Panci kecil
- Gelas kecil (transparan jika lilin ingin berwarna-warni)
- Tusuk sate (jika terlalu panjang dapat di potong, tapi harus lebih panjang daripada diameter mulut gelas)

Persiapan awal:
- Ikat benang kasur di tengah tusuk sate
- Simpan tusuk sate diatas gelas
- Atur agar benang jatuh ke dasar dan tetap berada ditengah gelas

Pembuatan Lilin:
- Masukan potongan parafin ke dalam botol bekas
- Isi panci dengan air 1/3 tinggi panci dan letakan botol berisi parafin di dalamnya
- Lalu panaskan dengan api kecil
- Aduk perlahan hingga mencair
- Tambahkan warna, sedikit demi sedikit hingga mendapatkan warna yang dikehendaki
- Angkat panci dari api, lalu tambahkan parfum/aroma ke dalam paraffin
- Tuang paraffin cair ke dalam gelas

Tips:
- Agar sumbu lebih tegak, bisa dicelupkan terlebih dahulu ke paraffin cair
- Gunakan sendok makan saat menuangkan paraffin cair jika mulut gelas kecil
- Jangan keluarkan botol dari panci berisi air agar paraffin tetap cair

- jika ingin membuat warna berlapis:
Tuangkan 1-2 sendok makan warna A, dinginkan hingga keras
Lalu tambah 1-2 sendok warna B, dinginkan kembali hingga keras
Ulang ke warna A atau ke warna C, dst

- Jika warna lilin ingin lebih bergradasi (bercampur):
Sama dengan proses lilin lapis, hanya saat menuangkan lilin berwarna B tidak usah menunggu lilin berwarna A mengeras

- Jika lilin ingin lebih menarik:
beri tambahan lilin malam berwarna-warni yang biasa dimainkan anak-anak, dan tempelkan pada permukaan dalam gelas (bentuk agar berupa bunga, daun atau lainnya jika dilihat dari luar gelas). Lalu tuangkan paraffin cair (jangan terlalu panas, agar lilin malam tidak ikut mencair).

Gampangkan? saya sendiri sih belum pernah mencobanya, tapi bagi yang mau mencoba silahkan, dan gak ada salahnya kan mencoba...
Read More..

Thursday, November 12, 2009

Khasiat Buah Strawberry

Secara umum, strawberry memiliki 81 hingga 87% air, tiga hingga 13% glukos dan lulez, bahan lemak, asid-asid bebas , vitamin C yang banyak dan sedikit vitamin B, A, E dan K. Selain itu, Stawberry memiliki kandungan zat besi, sodium, dan fosfor, meniziyum, belerang, kalsium, silis, yodium dan banyak lagi bahan lainnya.

Sembuhkan Bisul

Untuk pemakaian luar, rebusan akar dan daun strawberry bisa digunakan sebagai obat kumur untuk menghilangkan sakit tenggorokan. Dari daun Strawberry yang telah dikeringkan dapat dibuat salep yang diyakini dapat menyembuhkan bisul dan luka-luka infeksi.

Untuk penggunaan luar, perasan strawberry diyakini dapat dioleskan ke muka untuk menghilangkan bercak-bercak hitam di wajah. Perasan Strawberry juga bermanfaat untuk pergantian kulit.

Caranya, air buah strawberry yang baru dicampur dengan sedikit susu dan setelah beberapa jam kemudian dioleskan ke wajah. Setelah itu, dibilas dengan perasan bunga mawar.

Buah Strawberry berkhasiat juga merangsang nafsu makan, menguatkan kerja usus dan melancarkan buang air besar.

Karena itu, dengan memakan buah strawberry, badan akan memperoleh unsur-unsur mineral seperti kalsium dan zat besi serta fosfor, disamping juga kandungan vitamin C. Karena itu, Strawberry berkhasiat untuk para penderita TBC, kurang darah dan secara umum bermanfaat bagi orang yang sedang sakit. (Source: Agrina-online)
Read More..