Pages

Subscribe:

Featured Posts

Friday, November 13, 2009

Membuat Biodiesel Sederhana

Berkontribusi mengatasi pemanasan Global dapat dimulai dari kendaraan yang kita pakai. Penambahan Biodiesel untuk kendaraan berhahan bakar solar dapat mengurangi emisi gas dengan tingkat kandungan sulfur nol. Mau tahu cara sederhana membuatnya…?

Ok tahap demi tahap yang perlu dilakukan.
Penyiapan Bahan Baku dan alat

Bahan Baku:
- Minyak jelantah dari dapur kita atau minyak-minyak lain. Yang penting minyak dengan harga murah, sudah mau dibuang, kapasitasnya dapat menjamin kontinuitas, seperti minyak kelapa, minyak jarak, minyak sawit atau yang lain-lain.
- Methanol, bahan ini dapat mudah didapat di toko-toko bahan kimia.
- NaOH/KOH atau soda api.

Untuk mengurangi tingkat kegagalan proses produksi, diharapkan dpat diketahui besaran asam lemak bebas pada masing-masing minyak sebagai acuan untuk menambahkan jumlah NaOH/KOH pada campuran tersebut. Langkah Titrasi dapat anda coba sesuai prosedur tersebut.


Sofware Titrasi Biodiesel...
Titration Sofware!...

Alat:

Untuk membuat biodiesel yang sederhana dari minyak jelantah, cukup menyediakan alat-alat yang ada, seperti:
1. Kompor listrik atau kompor gas dengan saringan api.
2. Gelas beker 1 liter atau panci steinless 5 liter
3. Thermometer untuk pengukur suhu kalau ada
4. Pengaduk kaca atau steinless
5. Timbangan

Proses Produksi Biodiesel:
Kapasitas produksi 1 liter
- Minyak jelantah : 1 liter
- Methanol: 250 ml
- NaOH/KOH: 0.5-0.65 % berat

Langkah kerja:
- Larutkan NaOH/KOH dalam methanol dengan memanaskan pada suhu 35 0C. Aduk hingga larut sempurna. (larutan metoksi)
- Panaskan minyak jelantah sampai suhu 50 0C, kemudian masukan larutan metoksi, aduk, dan panaskan pada suhu 60-65 0C. Proses pengadukan hingga mencapai 2 jam. Proses pengadukan dihentikan ketika dua larutan sudah terpisah. Bagian bawah yang lebih kental menjadi gliserol dan lapisan atasnya adalah metil ester atau biodiesel. Pisahkan keduanya dengan corong pemisah.
- Biodiesel yang diperoleh dicuci dengan air sebanyak 20% dari biodiesel, ulangi sampai beberapa kali hingga biodiesel nampak lebih bening, kemudian pisahkan keduanya
- Biodiesel selanjutnya dipanaskan hingga tidak ada air yang tersisa.
- Biodiesel dapat langsung digunakan dengan mencampurnya dalam solar sebanyak 5-20 % solar.

Finishing:
Masalah yang timbul dari proses pembuatan biodiesel ini adalah Gliserol yang berkualitas rendah. Pemanfaatannya masih belum maksimal.

Titrasi Minyak Untk BIODIESEL:
1. Siapkan larutan NaOH 1% dari 1 liter aquades atau 1 gram NaOH dilarutkan dalam aquades.
2. Masukkan 10 ml larutan isopropyl alcohol ke dalam gelas beker memakai jarum suntik
3. Tambahkan indicator PP beberapa tetes. Goyang-goyang sampai teraduk merata
4. Tambahkan larutan NaOH 1% ke dalam larutan hingga terbentuk warna merah jingga.
5. Tambahkan sample minyak atau lemak ke dalam larutan. Goyang atau aduk hingga rata. Larutan akan berubah menjadi warna kuning, atau mendekati warna sample minyak atau lemak.
6. Langkah akhir adalah tambahkan kembali larutan NaOH 1% ke dalam larutan diatas hingga larutan menjadi warna merah jingga. proses dihentikan ketika sudah berwarna merah. Jumlah NaOH yang ditambahkan untuk menetralkan minyak atau lemak merupakan jumlah yang sama yang harus ditambahkan dalam proses metoksifikasi untuk campuran proses transesterifikasi. Untuk menghing secara akurat berapa jumlah NaOH/KOH yang perlu ditambahkan dalam proses adalah sebagai berikut :

Untuk NaOH
Berat minyak (liter) x ( 5 gr NaOH + jumlah tetes NaOH 1%)

Untuk KOH
Berat minyak (liter) x (9 gr KOH + jumlah tetes KOH 1%)

1 comments:

Anonymous said...

Tahapan pembuatannya terlihat mudah ya Kawan? namun untuk bahan-bahan kimianya apakah tidak berbahaya? atau ada resiko-resiko yang harus diketahui oleh orang awam seperti saya sebelum mulai mencoba mempraktekkan, terimakasihh

Post a Comment